Pendahuluan
Ketika kita berbicara tentang AI, salah satu topik yang paling sering muncul adalah dampaknya pada dunia kerja. Banyak yang khawatir AI akan mengambil alih pekerjaan manusia. Namun, realitasnya lebih kompleks. AI tidak hanya menggantikan, tetapi juga mengubah peran pekerjaan dan menuntut kita untuk memiliki keterampilan baru.
Pekerjaan yang Berubah, Bukan Hilang
Beberapa pekerjaan yang bersifat repetitif dan berbasis data memang berisiko digantikan oleh AI. Namun, AI juga menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru yang berfokus pada pengembangan, pemeliharaan, dan etika AI itu sendiri. Contohnya seperti "AI Trainer" atau "AI Ethics Officer". Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, interaksi sosial, dan pemecahan masalah yang kompleks cenderung lebih aman dari otomatisasi.
Pentingnya Upskilling dan Reskilling
Ini adalah isu etika yang besar bagi perusahaan dan individu. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membantu karyawan beradaptasi dengan perubahan. Sementara itu, kita sebagai individu juga harus proaktif. Konsep "Upskilling" (meningkatkan keterampilan yang ada) dan "Reskilling" (mempelajari keterampilan baru) menjadi sangat penting untuk tetap relevan di masa depan.
Sumber: Diadaptasi dari artikel mengenai dampak AI pada ketenagakerjaan (MIT Technology Review).